Catatan Perjalanan

Aneka Makanan Khas Paling Kontroversial di Dunia

16/03/2015

Republik Dominika: Katak raksasa
Katak mungkin sudah bukan hewan aneh lagi yang masuk dalam kuliner di banyak tempat, termasuk Indonesia. Namun, menjadikan katak raksasa sebagai salah satu kuliner merupakan hal yang kontroversial. Pasalnya, katak ini sudah hampir punah. Diperkirakan, jumlahnya tinggal 8.000 ekor saja di seluruh dunia.
 
Kini, Republik Dominika dan Montserrat saja yang masih menjadikan kodok langka ini sebagai menu biasa di tempat makan atau restoran. Tapi, usahakan untuk tidak perlu mencoba makanan tersebut saat melancong ke sana ya!
 
 

Kongo: Gorila
Hampir semua orang tahu bahwa gorila merupakan salah satu hewan yang hampir punah di dunia. Mengenaskannya, daging gorila asap masih banyak dijual di pasaran di Kongo, bahkan jadi makanan khas setempat. Meski sebenarnya, berburu mamalia yang satu itu merupakan tindakan ilegal di sana.

Tidak kurang dari 400 gorila mati karena hadirnya kuliner yang satu ini. Tak bisa dipungkiri, daging gorila asap adalah salah satu alasan mengapa gorila hampir punah di bumi ini. Masalahnya, gorila merupakan salah satu hewan yang tidak terlalu aktif bereproduksi.

 

China: Sirip hiu
Melihat sup sirip ikan hiu bukanlah hal yang aneh saat traveling ke China. Di sana, banyak sekali restoran yang menyajikan hal itu. Padahal, 1/4 populasi hiu sedang dalam bahaya karena hadirnya kuliner kontroversial tersebut.

Sayangnya, di sana, menu hewan hampir punah ini masih legal. Sehingga, mereka bisa dengan santai mengkonsumsi sup sirip hiu tersebut. Namun akhir-akhir ini, sudah banyak maskapai dan hotel di China yang menghapus menu tersebut di daftar makanan khas mereka.

 

Cayman Island: Penyu hijau
Saat traveling ke Cayman Island di Karibia, jangan heran jika melihat menu daging penyu hijau karena telah menjadi makanan khas. Di tempat lain, penyu hijau adalah salah satu spesies laut yang dilindungi, sementara di sana, legal untuk dijadikan makanan.

Legal hukumnya menjadikan penyu hijau sebagai makanan yang bisa dikonsumsi, dan legal juga menjadikan mereka hewan ternak. Namun ilegal jika daging penyu tersebut diekspor atau dijual ke luar pulau tersebut. Meski begitu, ada baiknya untuk tidak turut mengkonsumsi makanan tersebut saat traveling ke sana.

 

China: Trenggiling
Siapa sangka hewan lucu yang satu ini juga jadi santapan manusia di China. Trenggiling ada di dalam salah satu menu kuliner khas jika Anda liburan ke China. Sayangnya, karena inilah populasi trenggiling di sana menurun drastis.

Kebanyakan, trenggiling dibuat sup dengan bentuk yang masih utuh. Agar tidak sulit mengupas kulitnya yang keras, para pemburu biasanya mengambil anak trenggiling yang masih kecil. Namun, saat ini sudah ilegal hukumnya untuk berburu hewan tersebut.

 

Filipina: Balut
Satu lagi makanan khas yang aneh dan kontroversial ada di Filipina. Namanya balut. Ini adalah telur berisi embrio bebek yang sebentar lagi akan menetas. Saat dibuka cangkangnya, bentuk badan, paruh, cakar dan bulunya sudah terlihat jelas.

Setelah itu, balut akan diberi campuran garam, cabai, bawang putih dan cabai. Pertama yang diseruput adalah cairan yang ada di dalam telur baru kemudian badannya yang sudah agak keras. Masyarakat Filipina biasa memakan ini bersama bir.

Catatan Terkait

Komentar

Komentar (0)

  • Belum Ada Komentar....